Welcome to my blog, hope you enjoy reading
RSS

Wednesday 25 November 2015

Umar bin khattab dan ibu penanak

Saat menjabat sebagai Khalifah, Umar bin Khattab pernah menghadapi cobaan yang cukup berat. Saat itu, umat Islam dilanda paceklik karena masuk dalam tahun abu.

Di tahun itu, semua bahan makanan sulit didapat. Hasil pertanian sebagian besar tidak dapat dikonsumsi, sehingga menyebabkan umat Islam menderita kelaparan.

Suatu malam, Khalifah Umar bin Khattab mengajak seorang sahabat bernama Aslam menjalankan kebiasaannya menyisir kota. Dia hendak memastikan tidak ada warganya yang tidur dalam keadaan lapar.

Sampai pada satu tempat, Umar dan Aslam berhenti. Dia mendengar tangisan seorang anak perempuan yang cukup keras. Umar kemudian memutuskan untuk mendekati sumber suara itu, yang berasal dari sebuah tenda kumuh.

Setelah dekat, Umar mendapati seorang wanita tua terduduk di depan perapian sambil mengaduk panci menggunakan sendok kayu. Umar kemudian menyapa ibu tua itu dengan mengucap salam.

Si ibu tua itu menoleh kepada Umar dan membalas salam tersebut. Tetapi, si ibu kemudian melanjutkan kegiatannya.

"Siapakah yang menangis di dalam?" tanya Umar kepada ibu tua.

"Dia anakku," jawab ibu tua itu.

"Mengapa dia menangis? Apakah dia sakit?" tanya Umar lagi.

"Tidak. Dia kelaparan," jawab si ibu.

Umar dan Aslam kemudian tertegun. Setelah beberapa lama, keduanya merasa heran melihat si ibu tua tak juga selesai memasak.

Untuk mengatasi rasa herannya, Umar kemudian bertanya, "Apa yang kau masak itu? Kenapa tidak matang juga?"

Si ibu kemudian menoleh, "Silakan, kau lihat sendiri."

Umar dan Aslam kemudian menengok isi panci itu. Mereka seketika terkaget menjumpai isi panci yang tidak lain berupa air dan batu.

"Apakah kau memasak batu?" tanya Umar dengan sangat kaget. Si ibu menjawab dengan menganggukkan kepala.

"Untuk apa kau masak batu itu?" tanya Umar lagi.

"Aku memasak batu-batu ini untuk menghibur anakku yang sedang kelaparan. Semua ini adalah dosa Khalifah Umar bin Khattab. Dia tidak mau memenuhi kebutuhan rakyatnya. Sejak pagi aku dan anakku belum makan sejak pagi. Makanya kusuruh anakku berpuasa dan berharap ada rezeki ketika berbuka. Tapi, hingga saat ini pun rezeki yang kuharap belum juga datang. Kumasak batu ini untuk membohongi anakku sampai dia tertidur," kata ibu tua itu.

"Sungguh tak pantas jika Umar menjadi pemimpin. Dia telah menelantarkan kami," sambung si ibu.

Mendengar perkataan itu, Aslam berniat menegur si ibu dengan mengingatkan bahwa yang ada di hadapannya adalah sang Khalifah. Namun, Umar kemudian menahan Aslam, dan segera mengajaknya kembali ke Madinah sambil meneteskan air mata.

Sesampai di Madinah, tanpa beristirahat, Umar langsung mengambil sekarung gandum. Dipikulnya karung gandum itu untuk diserahkan kepada sang ibu.

Melihat Umar dalam kondisi letih, Aslam segera meminta agar gandum itu diangkatnya. "Sebaiknya aku saja yang membawa gandum itu, ya Amirul Mukminin," kata dia.

Dengan nada keras, Umar menjawab, "Aslam, jangan kau jerumuskan aku ke dalam neraka. Kau bisa menggantikanku mengangkat karung gandum ini, tetapi apakah kau mau memikul beban di pundakku ini kelak di Hari Pembalasan?"

Aslam pun tertegun mendengar jawaban itu. Dia tetap mendampingi Khalifah mengantarkan sekarung gandum itu kepada si ibu tua.

Bisikan rahasia fatimah

Pernah terjadi satu peristiwa yang dialami oleh Siti Fatimah yang membuat tanda tanya para istri Rasulullah saw. Kejadian tersebut diceritakan dalam beberapa kitab Hadits, seperti kitab sahih Bukhari dan Muslim. Peristiwa itu sebagai berikut: Tidak lama sebelum Rasulullah saw wafat, datanglah Siti Fatimah kepada ayahnya, dimana saat itu Rasulullah saw sedang sakit dan dikelilingi oleh istri-istri beliau.

Begitu Rasulullah saw melihat putri tersayangnya datang, beliau segera menyambutnya dan memerintahkan agar putrinya duduk disampingnya. Tidak lama kemudian Rasulullah saw membisikkan sesuatu ke telinga Siti Fatimah.

Setelah mendengar bisikan ayahnya yang sedang dalam keadaan sakit itu menangislah Siti Fatimah. Beliau benar-benar sedih mendengar kata-kata ayahnya. Melihat putrinya menangis, segera Rasulullah saw membisikinya lagi dan bisikan yang kedua ini membuat Siti Fatimah merasa gembira dan tertawa.

Peristiwa yang aneh tersebut membuat tanda tanya istri-istri Rasulullah saw, terutama membuat penasaran Siti Aisyah. Sehingga tidak lama setelah kejadian tersebut, Siti Aisyah bertanya kepada Siti Fatimah akan bisikan yang membuat Siti Fatimah menangis dan tertawa tersebut. Namun, walaupun didesak, Siti Fatimah keberatan untuk membuka dan memberitahu isi bisikan rahasia tersebut.

Selanjutnya, setelah beberapa lama, setelah Rasulullah saw wafat, kembali Siti Aisyah menanyakan peristiwa tersebut. Kali ini Siti Fatimah menjawab: "Baiklah, kalau sekarang saya akan beritahu." Kemudian Siti Fatimah bercerita: "Adapun bisikan yang pertama, maka saat itu Rasulullah saw berkata: "Bahwa biasanya Jibril datang kepadaku untuk mengulang Al Qur'an sekali dalam setahun, tapi tahun ini dia datang dua kali dan ini saya rasa menunjukkan bahwa ajalku sudah dekat, maka bersabarlah serta bertawakkal." Itulah yang membuatkku menangis, sedang bisikan yang kedua, maka beliau berkata:

أما ترضين ان تكونى سيدة نساء هذه الأمة او نساء المؤمنين

( البخارى ومسلم )

"Apakah engkau tidak ridha untuk menjadi Sayyidatu Nisa' Hadhihil Ummah atau Nisa' Al Mu'minin?"(HR. Bukhari dan Muslim)

Kata-kata itulah yang membuat aku saat itu gembira dan tertawa. Demikian cerita Siti Fatimah pada Siti Aisyah.

Dalam riwayat yang lain, seperti yang diriwayatkan oleh Ibnu Hibban, bahwa penyebab Siti Fatimah tertawa gembira, karena Rasulullah saw saat itu berkata, bahwa dia (Siti Fatimah) adalah keluarganya yang pertama menyusul beliau. Hal ini membuat Siti Fatimah gembira, karena menunjukkan bahwa dia tidak akan lama berpisah dengan ayahnya yang akan wafat itu.

Demikian cerita bisikan rahasia Rasulullah saw kepada putri tersayangnya.

Sepeninggal Rasulullah saw Siti Fathimah benar-benar sedih, beliau sangat terpukul dengan kemangkatan ayahnya itu . Orang yang paling ia cintai, orang yang selalu menjenguknya dan membimbingnya serta membantu memecahkan masalah apabila ada sesuatu yang terjadi.

Hal-hal itulah yang membuat Siti Fathimah selalu dirundung kesedihan. Untung masih ada Imam Ali, sang suami yang selalu menghibur dan menjaganya serta putra-putranya yang menjadi hiburan baginya.

Namun semua itu tidak dapat menghilangkan kesedihan yang ada padanya, sehingga diterangkan oleh para Ahli Sejarah, bahwa sejak meninggalnya Rasulullah saw, Siti Fathimah tidak pernah tertawa dan hanya sekali beliau gembira tertawa, yaitu disaat Asma' binti Umais membuatkan keranda untuk beliau.

Asma' binti Umais adalah orang yang selalu membantu Siti Fathimah. Mereka seperti kakak beradik. Asma' binti Umais adalah istri Khalifah Abu Bakar Ash Shiddiq dan dari perkawinan ini lahirlah Muhammad bin Abu Bakar.

Perkawinan tersebut atas perintah Rasulullah saw. Hal itu terjadi setelah suaminya yang pertama yaitu Ja'far bin Abi Thalib meninggal dalam peperangan. Beliau Asma' termasuk orang-orang yang masuk Islam pada awal permulaan Islam di Mekkah sebelum Muslimin berkumpul di Dar'ul Arqom dan beliau kemudian bersama suaminya Ja'far bin Abi Thalib hijrah ke Habasyah.

Setelah Khalifah Abu Bakar wafat, Asma' binti Umais kawin dengan Imam Ali kw dan dikaruniai oleh Allah dua putra yaitu Yahya dan Muhammad Al Ashhor. Ummul Mu'minin Maimunah istri Rasulullah saw adalah saudara seibu dengan Asma' binti Umais. Oleh karena itu, hubungan Asma' binti Umais dengan keluarga Rasulullah saw sangat dekat sekali. Beliau sering membantu keluarga Rasulullah saw. Semoga Allah membalasnya serta meridhainya.

KISAH NABI MUHAMMAD DAN UANG 8 DIRHAM



Pada suatu hari nabi mau berbelanja ke pasar dengan membawa uang sebesar 8 dirham . sesampai di pasar ada seorang wanita yang sedang menangis lalu nabi bertanya . '' kenapa engkau menangis ? '' dan perempuan itu menjawab '' saya adalah seorang budak , saya kehilangan uang sebesar 2 dirham . lalu nabi mengeluarkan uang dari sakunya sebesar 2 dirham lalu di kasih kepada perempuan budak itu , sehingga uang nabi tinggal 6 dirham . kemudian 6 dirham tersebut nabi beli gamis , kemudian beberapa langkah dari pasar ada seorang tua yang berteriak minta tolong di belikan gamis , kemudian nabi melihat orang tua itu dan memandang gamisnya dan sepertinya sudah tidak pantas di pakai lagi , akhirnya nabi memberi gamis yang sudah di beli . kemudian nabi menemui wanita budak tadi dan mengantarnya pulang , dengan salam satu dua kali belum ada jawaban , hingga salam ke tiga baru ada jawaban , nabi bilang ke majikannya bahwa '' jika perempuan ini ada salah dan perlu dihukum dan biarlah aku yang menerima hukumannya '' keluargamajikan terkesima mendengar perkataan nabi , sehingga keluarga majikanmenganggap itu adalah sebuah pelajaran bagi mereka , betapa bahagianya nabi memberi uang 8 dirham dibalas dengan ribuan dirham ,,

'




hikmah : Allah akan menolong hambanya selama ia menolong saudaranya .








Fatimah sedang menangis

Pada suatu hari fatimah az-zahra pergi ke rumah nabi Muhammad SAW dengan keadaan menangis , lalu nabi bertanya ‘’ Kenapa engkau menangis ya Fatimah ? ‘’ lalu Fatimah menjawab
‘’ Aku takut ayah , Aku dengar dengar ayah mau dibunuh ‘’
Nabipun menjawab ‘’ tidak usah takut wahai Fatimah , Sesungguhnya ayah tidak takut akan hal itu ya Fatimah , karena ayah selalu berfikir nahwa allah selalu bersama kita ‘’

Pesan : Jangan pernah takut karena Allah selalu bersama kita ..
 ( La tahzan innallaha ma’ana )







Kisah pemuda yang mengaku dirinya Allah

Pada zaman dahulu hiduplah seorang pemuda yang sangat tampan , Dia adalah seorang pemuda yang sanagt banyak musuhnya sehingga rakyatnya tunduk dan patuh kepadanya dan dia bilang kepada seluruh umatnya bahwa siapa yang menganggapnya tuhan merekalah yang akan mendapatkan uang sebagai imbalan , Sehingga rakyatnya menyembahnya diapun mengubah lafadz
BISMILLAHIRROHMANIRROHIM
Menjadi
BISMILLHAKIMHIRROHMANIRROHIM
Allahpun murka kepadanya sehingga Allah mengirimkan adzab berupa lalat yang menyerang dia , sehingga dia tidak mampu. Sehingga rakyatnya ada yang bilang ‘’ Mana mungkin ada seorang tuhan yang kalah terhadap lalat ‘’ Oleh karena itu rakyatnya yang menyembah pemuda tersebut kembali menyembah Allah .

Pesan :            Jangan sampai kita menyamakan diri kita dengan Allah , Karena hanya Allahlah yang maha pengasih lagi maha penyayang ..





Kisah hasan dan pemuda badui

Suatu hari hasan duduk di teras rumahnya lalu ada seorang pemuda badui yang menjumpainya dan dia mencaci maki sayyidina hasan , lalu sayyidina hasan bertanya kepada seorang pemuda badui itu ;; Apakah engkau lapar ?'' , lau sayyidina hasan memanggil pembantunya untuk mengambil uang untuk diberikan kepada seorang pemuda tersebut , Akhirnya pemuda tersebut minta maaf kepada sayidina hasan bahwa dia hanya menguji kesabaran hasan sebagai cucu dari nabi Muhammad SAW. 
Pesan : Jadilah sesorang yang sabar ,


        ( Allah akan selalu bersama orang orang yang sabar ).

Kisah sayyida nafisah

Suatu hari ada seorang ibu yang menitip anaknya yang sedang lumpuh  kepada sayida nafisah ,  Setelah beberapa hari sayyida nafisah mau sholat lalu mengambil wudlu lalu sang anak tersebut menadai air basuhan wudlu sayyida nafisah dan mengoleskannya ke kakinya yang sedang lumpuh dan akhirnya tiba tiba dia sembuh , Akhirnya ibunya menjemput anaknya ke sayyida nafisah dan akhirnya ibunya senang melihat anaknya sembuh 

Pesan : Agama islam tidak pernah memaksa 

              LAKUN FAYAKUN
          (  Agamamu2 - Agamaku ).